Kamis, 20 Februari 2014

CANDI ,, UNTOROYONO,, KALANGAN REGENERASI



(Informasijogja) Denpasar Bali - Tanah  yang ditempati bangunan Candi tersebut dulunya merupakan sebuah tempat yang masyarakat bilang tanah ,,Jalmo moro Jalmo mati,, yang artinya  tanah itu jangan di anggap enteng masalah  kengkeran dan gawatnya lokasi , jangankan manusia yang berani mencoba mendirikan bangunan rumah disitu, sedangkan hewan yang memakan rerumputan yang tumbuh dilokasi itu pasti akan mati, jadi tanah tersebut benar benar tidak ada yang berani menjadikan hak milik  seseorang
Yang menjadi pertanyaan  :  kenapa sekarang sudah berdiri megah sebuah bangunan Candi ….??
Jawabnya terlalu panjang , karena dalam proses pembuatan bangunan nya pun harus melewati beberapa rithual rithual yang memakan waktu yang lama , itupun tidak sembarang orang dapat melakukannya,karena munculnya rasa ragu karena takut nanti akan mendapatkan marah dari yang menempati dan yang menguasai lokasi tanah itu, mati adalah sebah kata akhir yang diterima oleh siapa yang wani wani  melakukan tirakat di situ, semua itu akan terjadi secara tidak kasab mata [Ghoib],
Benar bangunan Candi itu sudah berdiri megah di atas tanah perbatasan kepemilikan nya antara Desa Kalangan dengan Desa Karang wungu, tapi tanah dan bangunan Candinya masih masuk hak Desa Kalangan, Cuma bangunan Candi tersebut berdekatan dengan perumahan warga Desa Karang wungu, jadi semua itu Kalangan lah yang berhak memiliki sebuah ASSET bertaraf internasional itu, kenapa begitu……….. karena pelopor dan pelaku segalanya terfokus dari luar jawa dan luar negeri
Lantas siapa saja yang menjadi tokoh dalam kronologis berdirinya sebuah Candi itu…??
PANDITA EMPU NABE REKA DARMIKA SANDHI YASA……  Griya Kertasari, Banjar Kayumas Kaya, jalan Winda No : 5  Denpasar Bali, merupakan pemrakarsa dalam proses awal hingga akhir pembangunan Candi tersebut, mulai dari razio, tenaga, dan materialnya Nabe lah yang mengusahakan, lantas apa di lokasi wilayah Desa Kalangan tidak ada orang yang bisa dan mau di tokohkan ..??  adapun sebagai jawabannya : Jelas ada ….
Mulai dari  :  SUDIYATNO, TOTO SUWARNO, SUPARMAN DAN BABAHE SURATMAN   merupakan tokoh dan peran utama yang simpati , mau dan ikut terjun langsung dalam pembangunan juga menata struktur kepengurusannya,terbukti sampai sekarang Cuma figure figure itu yang stabil dalam posisi kepengurusan, banyak terjadi fenomena fenomena  pergantian pengurus, karena banyak orang juga yang ingin menduduki sebagai pimpinan dlam struktur Candi Untoroyono
Tapi semua nya kandas di tengah perjalanan, ganti lagi dan ganti lagi , akhirnya pada awal  tahun 2013 MPU NABE  memanggil orang orang yang dia anggap berpotensi dalam berktivitas di Candi  Untroyono tidak lain dan tidak bukan juga orng orang yang tercantum namanya diatas, disitu diadakan sebuah proses Regenerasi Pengurus , yang sebetulnya semua itu tidak layak kalau dikatakan saat sat regenerasi, karena yang menduduki jabatan pengurus merupakan wajah wajah lama dan pernah juga menjabat sebagai pengurus Candi,,

SUDIYATNO  yang juga seorang pejabat Perangkat Desa[ Kaur Pemerintahan] Desa Kalangan sempat  menorehkan apa yang terjadi pada saat terjadinya pembaharuan pengurus Candi itu pada saat  pertemuan antara Diyatno dengan ,, Informasi Jogja,, di sela sela kesibukannya juga dilaokasi Candi  situ,Bendahara Desa  Kalangan  yang satu ini yang baru dikaruniai seorang anak ini  lah yang dipercaya oleh Mpu Nabe untuk menjadi Ketua lagi,
TOTO SUWARNO  menjabat sebagai  sesepuhnya dan tokoh lain seperti SUPARMAN dan SURATMAN sebagai seksi keamanan juga Humasnya, semua ini dilengkapi pengurus lain yang berasal dari luar daerah Desa Kalangan, jadi sejak awal tahun 2013 Diyatno kembali menduduki jabatan  Ketua lagi, yang di bantu oleh kerabat dan pengurus yang lain, akhirnya pada setiap malem hari Selasa dan malem Jum”at  diadakan sebuah rithual  sembahyangan secara rutinitas. [KUS].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar