Senin, 10 Maret 2014

Perlu Bersiaga Hadapi Awan Cumolonimbus

YOGYAKARTA -(Informasi jogja) Saat ini cuaca di Yogyakarta sering tidak menentu. Saat pagi hari hingga siang, terasa panas dan terik, namun jika memasuki sore atau malam hari terjadi hujan.
Meski demikian, Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG DIY, Tony Wijaya, hal terebut wajar. Karena, di Yogyakarta di saat ini memasuki musim pancaroba.
"Dengan kata lain, peralihan musim hujan ke musim kemarau," ungkap Tony kepada wartawan di kantornya, Senin (10/03/2014).
Ia menceritakan, pada awal Maret lalu, Matahari berada tepat di atas Yogyakarta. Hal inilah yang menyebabkan apabila siang hari panasnya sangat terik.
"Terkadang muncul awan Cumolonimbus (awan yang hitam pekat-red). Awan inilah yang meimbulkan cuaca ekstrem," katanya.
Dijelaskan Tony, awan cumolonimbus juga mengakibatkan petir, angin lebat, dan hujan deras, tetapi dalam frekuwensi singkat.
"Kami menghimbau masyarakat agar menebangi pepohonan yang sudah tinggi. Selain itu, segera memperbaiki atap rumah agar tahan dari hembusan angin," ujarnya.
Untuk wilayah selatan Yogyakarta, kata dia, pada akhir bulan April nanti diprediksi lebih awal terjadi musim kemarau, yakni daerah Bantul dan Kulonprogo bagian selatan.
"Sedangkan, Yogyakarta bagian utara menysul kemarau di akhir bulam Mei," pungkasnya.(http://jogjakartanews.com/) (kim)

Dieng Lestarikan Lengger Topeng


Wonosobo ( Informasi Jogja)- Dieng selain memiliki keindahan alam juga mempunyai tempat yang dianggap sakral seperti Kawah Candradimuka, Sendang Panguripan maupun anak dengan rambut gimbal. Sehingga Dieng menjadi tempat objek pariwisata yang indah dan menarik bagi para pelancong. Asing maupun domestik. Bahkan selain pemandangan, gunung, hutan lindung, juga mempunyai jenis tari  Lengger Topeng yang keberadaannya sudah ratusan tahun lamanya.

  Kota Lengger menurut Sugiman pemandu wisata berasal dari kata “Elling yo ngger “ yang artinya ingatlah nak . Ada juga yang menyebutkan bahwa kata lengger berasal dari kata “le” yang berarti anak laki-laki dan ger yang berarti geger atau ramai. Demikian itu, karena sering adanya orang yang mabuk pada saat pertunjukkan. Namun oleh Kanjeng Sunan Kalijaga berhasil mengubahnya menjadi salah satu warisan yang digunakan sebagai saran untuk mengingat Allah.


  Tari Lengger Topeng ini ternyata ini ternyata sudah ada jejak jaman Kerajaan Kediri, yaitu pada masa pemerintahan Prabu Wijaya, dan pada saat itu disebut Ronggeng. Saat ini tarian tersebut biasa dipentaskan setiap acara hajatan, hari besar, syukuran, pesta rakyat, dan lain-lain. Sampai saat ini, Tarian Lengger Topeng masih terjaga dengan baik dan terus tetap dipertahankan dan dilestarikan di Dieng hingga genesari regenerasi.(Ton)

Stetoskop Alat Kesehatan Paling Kotor?




 Jakarta-(Informasi Jogja) Penelitian menemukan, stetoskop bahkan lebih kotor ketimbang tangan dokter. Ini membantu menyebarkan virus seperti MRSA.

Stetoskop adalah instrumen dalam rumah sakit yang banyak memiliki kuman dan bakteri penyakit yang menempel. Karena stetoskop digunakan untuk memeriksa sekitar 71% pasien.

Bahkan stetoskop dianggap merupakan tempat yang paling baik untuk menyebarkan virus MRSA yang mematikan. Di antara mikroba menyebar dari pasien adalah superbug MRSA yang berpotensi mematikan (methicillin-resistant Staphylococcus aureus)

"Dengan mempertimbangkan bahwa stetoskop yang digunakan berulang kali selama satu hari, kontak dengan pasien kulit, dan dapat menjadi penyebaran beberapa ribu bakteri ( termasuk MRSA ) yang dikumpulkan selama pemeriksaan fisik sebelumnya, kita menganggap mereka sebagai vektor yang signifikan berpotensi menularkan," kata Dr Didier Pittet, dari Collaborating Centre Organisasi Kesehatan Dunia pada acara diskusi Keselamatan Pasien di Rumah Sakit, di Universitas Jenewa, Swiss

"Dari pengendalian infeksi dan perspektif keselamatan pasien, stetoskop harus dianggap sebagai perpanjangan tangan dokter dan distrerilkan setelah setiap kontak dengan pasien," katanya seperti melansir nydaily, Sabtu (1/3/2014).(inilahcom)

“Hanya Perempuan Yang Mengerti”



Yogyakarta (Informasi jogja).  Emansipasi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, seperti yang di cetuskan oleh tokoh emansipasi wanita RA.Kartini.Perempuan harus mempunyai kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki.
Hal itulah yang menginspirasikan  Ibu  Purwandari ini mencalonkan dirinya sebagai Calon Anggota Legislatif  DPRD Kota Yogyakarta, daerah pemilihan Gedongtengen-Jetis-Tegalrejo no urut 6 , dengan mengusung slogan “Hanya Perempuan Yang Mengerti”. Perempuan yang satu ini (Purwandari) memang di kenal sebagai sosok yang peduli terhadap lingkungan,dan selalu aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan baik di tingkat kecamatan maupun kota.Misalnya, (Bendahara LPMK,  Koordinator BKM, Ketua Komite SD.Netral D, PKK, Ketua Kampung Pariwisata Sosromenduran).
Bahkan Purwandari juga turut andil di bidang organisasi olahraga kota Yogyakarta cabang sepakbola PSIM Yogyakarta (Sebagai Kepala Rumah Tangga). Sampai saat ini Bu Ipung – ( sapaan akrabnya ) masih aktif sebagai ketua RW 02 kampung Sosrowijayan Wetan, dia sudah menjabat selama  3 kali periode.   Hal ini membuktikan bahwa peran Purwandari sangat di butuhkan di masyarakat.
Di kampungnya, Bu Ipung selalu memberikan dukungan penuh pada kegiatan kemasyarakatan yang bersifat positif, konstruktif dan edukatif. Harapan dan  konsekuensinya terhadap masyarakat  jika pada pemilu 2014-2019 dapat terpilih menjadi wakil rakyat DPRD Kota Yogyakarta, Purwandari akan memperjuangkan kepentingan masyarakat secara maksimal demi terwujudnya masyarakat sejahtera. Melalui pemberdayaan perempuan dengan berbagai aspek yang ada. (nov)


Moriena Aldiva

Ingin Menjadi Penyanyi Terkenal


Yogyakarta (Informasi Jogja)- Jalur musik dangdut sudah menjadi pilihan bagi penyanyi Moriena Aldiva,dara kelahiran Kediri, 11 September 1993 ini sudah tidak asing lagi bagi para pecinta lagu-lagu dangdut di Yogyakarta dan sekitarnya.Sejak kecil Orien, begitu sapaan akrabnya, memang sudah suka dengan lagu-lagu dangdut.Berbekal rasa suka, kini Orien mantab merambah dan masuk di dunia musik dangdut dengan menjadi seorang penyanyi yang profesional.
Walaupun usianya masih tergolong belia, sudah tidak di ragukan lagi kiprah dan jam terbangnya untuk manggung dengan lagu-lagu berirama dangdut.Di samping kesibukannya menyanyi dari panggung ke panggung dia juga mengisi waktu luang dengan hobinya bermain musik dan memasak.Hasil dari nyanyi dia tabung untuk keperluan masa depan katanya,saat di temui SKU Informasi Jogja di XT Square di sela-sela dia menyanyi.
Dengan disertai dukungan penuh dari orang tua, Orien bercita-cita ingin menjadi penyanyi terkenal,imbuhnya.Gayanya yang kalem diatas panggung Orien ternyata mampu membius penonton untuk ikut berjoget dengan lagu-lagu yang dibawakannya.Tidak ikut menjadi penyanyi tetap disalah satu group musik dangdut,harapan Orien bisa leluasa menambah pengalaman dengan berbagai group musik dangdut di Yogyakarta ini,tentunya jadwal memang sudah diatur jauh-jauh hari sebelum manggung.
Tidak hanya bergelut dimusik dangdut saja,sebagai penyanyi freeland Orien pun juga menerima job nyanyi dengan iringan keyboard tunggal diberbagai acara hajatan,seperti pernikahan,ulang tahun dan acara-acara lainnya.Dara yang tinggal di Mejing Kidul,Ambarketawang,Gamping,Sleman ini berharap musik dangdut akan semakin digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan dia berkeinginan juga untuk  masuk ke dunia rekaman dengan jalur mayor label sehingga akan lebih cepat dan mudah untuk dikenal.(sku.ij-trisna)*